DERITA ANAK KOS


Dari dulu sudah terbayang dalam benakku bagaimana rasanya jadi anak kos. Kupikir semua nya akan jadi serba bebas.Tak ada batasan untuk melakukan hal apapun. Tak ada aturan tak ada kekangan tak ada omelan. Dalam bayangku, semuanya akan terasa lepas, tanpa beban. Dan sudah tertancap dalam otakku bahwa jadi anak kos itu akan menyenangkan.
            Berjalannya waktu, aku mendengar berbagai macam versi cerita kehidupan anak kos dari kakak-kakak kelasku. Ada yang bilang rasanya benar-benar susah, ada yang bilang malah rasanya enjoy banget, ada yang bilang “ora jenak”, dan masih buuaaanyak suara-suara yang kudengar tentang anak kos. Semenjak itu aku mulai memutar otak untuk mengubah cara berpikir dan cara pandangku terhadap kehidupan anak kos.
            Tapi lagi-lagi hati dan otak ini membantah, seakan ada yang mengendalikanku untuk tetap tenang. Dan lama-kelamaan aku tak memikirkan lagi hal itu.
            Hal itu kembali menghampiri pikiran, setelah UN SMP usai. Dan aku pun harus berpikir lebih dalam, karena pada saat itu juga orang tuaku mulai bertanya-tanya soal SMA tujuanku.
            Satu hari berselang setelah Acara Pelepasan SMP N 1 Wonogiri, pengumuman penerimaan peserta didik baru SMAN 3 Surakarta pun tiba. Puji syukur ALHAMDULILLAH aku diterima. Dan rasa bahagia itu pun muncul. Tapi aku kembali berpikir, sekarang bukan lah saatnya untuk bersenang-senang. Aku harus melewati lika-liku jalanan untuk mencapai masa depanku.
            Kini tiba lah saat nya aku menjadi seorang anak kos. Dan semuanya jauh dari apa yang ada dalam anganku dulu. Semuuuuaaanya terasa berbeda. Mulai dari gaya hidup, cara mengatur keuangan, pola makan dsb. Terutama waktu makan, sangat sangat sangat terasa berbeda. Sewaktu di rumah makanan apapun tersedia, tinggal melahap sekenyangnya. Dan satu yang paling aku rindukan, yaitu bisa berkumpul dan bercanda bersama keluarga.
            Kadang aku bermelankolis bersama lagu-lagu “GALAU” yang tiba-tiba membuat air mata ini  “ngajakin berantem”. Semua kebiasaan yang dulu kulakukan, semuanya kurindukan.
Orang tua, pacar, sahabat-sahabat seperjuangan, sekolah, rumah, lapangan bola, televisi, kasur empuk…..semuuuaaaa ku rindukan.
            Tapi aku sadar, aku tak boleh lupa dengan komitmen yang telah kutancapkan dalam hati ini. Bahwa tujuanku di rantau adalah “menimba ilmu”. Dan satu kata-kata dari ibu yang selalu ku ingat “prihatin dhisik yo le”, yang membuatku berdiri tegar dan tak goyah oleh tipe badai apapun.
Inilah perjuangan hidup. Dan aku yakin, ALLAH akan meridloi jalan ini. INSYAALLAH….AMIN
Category: 0 komentar

SEPATU, satu kata berjuta makna.



Ya. SEPATU. Itulah nama kelas kami tercinta. Diambil dari kalimat “Sepuluh Aksel Satu”. Kami menggunakan nama tersebut karena pada dasarnya sepatu diciptakan berpasang-pasangan dan saling mebutuhkan satu sama lain, apabila salah satu bagian dari sepatu tersebut hilang, maka sepatu itu tidak dapat digunakan lagi, kalaupun memang terpaksa digunakan akan menjadikannya aneh atau dalam bahasa Jawa yaitu « wagu ».

                Kelas kami bertempat di lantai duan SMA N 3 Surkarta kampus Warung Miri. Kelas kami tepatnya berada di dekat dengan perpustakaan. Bertuliskan ruang no 1. Dari pintu gerbang SMA N 3 Surakarta cukup naik keatas melewati tangga paling depan kemudian setelah menemukan perpustakaan lalu belok ke kanan dilanjutkan belok ke kiri, tepat didepan tangga kecil disitulah kelas kami.

                Dibalik sebuah nama sudah pasti terdapat doa. Begitu juga kami. Kami berharap akan terus bersama selamanya walaupun kita sudah lulus nantinya karena kita adalah saudara. Saling melindungi dan menyayangi, mengisi dan melengkapi satu sama lain serta kami ingin menjadi kelas yang bias dibanggakan dari segi jasmani maupun rohani.

                Kami satu kelas terdiri dari 18 bersaudara, yang terdiri dari : Andin, Arief, Riris, Dewinta, Kasih, Firdaus, Fifi, Grafika, Laras, Mar’atus, Tata, Hanif, Nur, Ratih, Rois, Wahyu, Yasinta dan yang terakhir adalah Yogi. Sebagian besar dari kamu bersifat humoris. Namun, ada beberapa yang pendiam dan sedikit pemalu. Tetapi, itu sama sekali bukan menjadi masalah untuk kami, malah bias menambah keberagaman kelas kami. Kami akan saling membantu dalam berbagai hal dan dalam kondisi apapun, karena kita semua adalah SATU!!!

                SMAGA? JAYA!!
                AKSELERASI? LUAR BIASA !!!
                SEPATU? GAK ADA SATU JADINYA WAGU !!!!

                 

Category: 0 komentar

INI AKU DAN SUARAKU ABOUT ENTERTAINMENT INDONESIA

Waduh ini otak mulai lagi dech!!
Setelah sering melihat banyak acara yang super duper keren dari luar negeri, otakku selalu berpikir bagaimana caranya Indonesia memiliki tontonan semenarik dan sehebat Acara-acara Luar tersebut.. Sudah lama sekali otakku berputar-putar mencari celah buat meluarin ide “pikiran”  atau sejenisnya, hahaha…. ^^
Dan tiap Mulai berpikir untuk memberikan saran kepada salah satu stasiun TV, pasti ajach selalu terhambat atau lebih tepatnya “kurang berani ngungkapin “..
Disini saya mau menuangkan sedikit isi otak saya, mungkin bahasanya sedikit kacau atau malah ancur , ma’af yach.. (^_^)V ..
Seandainya saja pertelevisian indonesia or managenen Indonesia lebih menuangkan kreatifitas mereka pasti Dunia entertainment Indonesia tak kalah menariknya dengan Dunia Entertaiment Luar Negeri.. Sekarang rata-rata banyak masyarakat Indonesia lebih memilih acara luar negeri dari pada acara dari negerinya sendiri. . Why???
Entahlah, mungkin karena acara luar lebih menarik. Acara luar negeri benar-benar memikirkan apa dan bagaimana caranya agar mereka bisa dinikmati oleh semua lapisan, dengan memberikan sentuhan Ilmu pengetahuan di dalamnya. . Bukan hanya terFokus pada percintaan, tetapi menyuguhkan sesuatu yang benar-benar amazing. . Beda banget dengan di Indonesia, di Negeri ini kebanyakan Sinetron or FTV-nya mengusung tema percintaan. Padahal yang menontonnya bukan hanya remaja or dewasa, tetapi anak-anak yang masih usia dibawah umur-pun ikut menontonnya. Alhasil sebelum mereka remaja, mereka sudah mengenal apa itu cinta meskipun hanya cinta monyet, tapi itu sangatlah tidak seharusnya terjadi. .
Sebenarnya Indonesia memiliki banyak Peluang untuk menciptakan suatu Hiburan or Tontonan yang Menarik bagi setiap tingkatan usia, dengan banyak-nya kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia bisa dimamfa’atkan untuk berbagai wadah or sarana agar membawa nama Indonesia lebih dikenal Dunia. Salah satunya dengan memanfa’atkannya untuk mengembangkan dunia hiburan Indonesia. .
MIsalkan dalam Sub Entertainment yaitu “PerFilm-an/Movie” bisa mengambil tema tentang budaya Indonesia seperti dari seni bela diri, Tari atau sejenisnya. . Para pemain yang akan terlibat dalam film tersebut di usahakan harus benar-benar mendalami karakter mereka dalam film tersebut, agar tidak terlihat sebuah kerancuan dari film tersebut. Minimal adakan training terlebih dahulu untuk setiap peran yang akan dimainkan, supaya masing-masing pemain mengenal karakter yang akan mereka mainkan/bawakan nanti.. atau yang bertemakan keluarga, Isinya harus benar-benar bisa memberikan suatu nilai yang dapat diambil oleh masyarakat.. Daebak buat beberapa box movie Indonesia yang telah berhasil memberikan tontonan yang luar biasa bagi masyarakat *(Laskar pelangi, Ayat-ayat cinta, DSb). . Tingkatkan dan terus produksi Film-film yang berkualitas. .  
Sub Entertainment yang lainnya seperti FTV or Sinetron, menurutku banyak Sinetron INA yang masih monoton. . Alur cerita setiap Sinetron yang telah tayang kebanyakan memiliki kemiripan jadi Alurnya mudah ditebak kemana arahnya. Sekarang lagi marak-maraknya Boys and Girl band bermunculan di Indonesia, ini bisa digunakan untuk menarik banyak nikmat penonton. Dengan melibatkan mereka kedalam FTV or sinetron tersebut. Itung-itung membantu Mereka lebih di kenal masyarakat, agar masyarakat tahu bahwa mereka tidak hanya menjual tampang dan suara mereka saja, tetapi mereka mampu memberikan suatu Image yang lain tentang diri mereka kepada seluruh masyarakat. Jika Mereka main 1 grup dalam satu FTV jangan satukan mereka dalam 1 cast, tetapi biarkan mereka menjadi diri sendiri *maksudnya jangan dijadikan 1 grup lagi tetapi menjadi orang biasa yang menjalani kehidupan sehari-hari mereka*. Dengan begitu karakter masing-masing orangnya mudah terlihat dan karakter mereka-pun bisa disampaikan kepada masyarakat benar-benar dari Hati dan jiwa mereka. . dan jangan hanya 1, berikan mereka media untuk mengasah kemampuan acting mereka. Kalian tahu semua Artis Indonesia itu Multitalenta, selain mereka mampu beracting, jika Bakat mereka terus di kembangkan dan di asah mereka bisa melakukan atau memberikan sesuatu yang WAhh kepada Masyarakat *Tapi tetap dalam hal positif*. Entah talent itu di music, modeling atau yang lainnya.
Kita ambil Beberapa contoh saja seperti SMASH, FAME, S9B,XO-IX,CHERRY BELLE, 7ICONS, dsb.  Mungkin beberapa di antara mereka pernah main FTV or sejenisnya. . tetapi mereka berperan menjadi 1grup. . coba kasih mereka peran yang menuntun mereka menjadi diri mereka sendiri dalam arti bukan sebuah grup, biar mereka lebih mengenal bakat mereka masing-masing, tapi jangan hilangkan dasar mereka sebagai sebuah grup. . “pada ngerti gak??”.. ‘n kasih mereka semua peran yang seimbang, dengan begitu akan mudah melihat bakat acting mereka.
Kemudian Sub Entertainment “ MUsik ” . . Setiap Penyanyi or musisi pasti memiliki bakat yang lain dalam diri mereke selain yang sering mereka geluti di atas panggung, yang mungkin juga tidak kita ketahui. Saya mau mengambil Beberapa contoh yang saya tahu misalkan Bisma “ SMASH” dia memang Jago dance tapi dilain sisi dia juga bisa memainkan beberapa alat music seperti Drum, gitar, dsb. Terus Xing “FAME” Dia Memiliki Suara Yang Amazing, meskipun tidak memiliki basic Dance tetapi dia tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk penggemarnya, selain Bisa nyanyi dia juga bisa bermain biola dengan alunan nada yang indah, bermain drum, dsb. . Tetapi semua itu tidak bisa di nikmati semua masyarakatm, why?? Karena kebanyakan acara music di Indonesia hanya menonjolkan kemampuan mereka bernyanyi dan dance, tanpa menonjolkan kemampuan yang lainnya. Makanya lahan/media mereka mengembangkan dan memperlihatkan bakat tersembunyi mereka masih terbatas. Acara music di Indonesia makin banyak, namun belum bisa memberikan fasilitas tersebut, sebenarnya jika Ide-Ide kreatif di keluarkan pasti Permusikan Indonesia akan lebih menarik, bukan hanya menampilkan telant Bernyanyi saja tetapi juga bisa memberikan sajian yang lebih menarik. . Ataupun jika dalam acara tersebut terdapat Girls’n’BoysBand jangan Cuma kasih Games Battle saja, tetapi berikan mereka games yang Bisa menunjukan kekonyolan or kelucuan setiap member mereka, Ungkap detail kehidupan sehari-hari mereka. Kenapa demikian?? Karena seorang entertainment bukan hanya perlu mempublikasikan hal positifnya saja agar disukai masyarakat, tetapi segala sifatnya harus diketahui masyarakat. Supaya Orang tidak hanya menyukai mereka sebelah mata, dan mengalibatkan mereka elfill kepada idola mereka setelah mengetahui kejelekan or hal negative tentang Idolanya tersebut. Tetapi jadikan acara tersebut sebagai acara yang bertujuan untuk melihat apakah masyarakat mampu menerima Idola mereka apa adanya dengan segala kekurangan or kelebihan mereka.
Ini Cuma Masukan gimana kalau  di adakan “Musik Show” Yang di dalamnya terdapat banyak acara seperti Games, Interviwe, Unjuk Kebolehan, Battle Dance, dan lain-lain. Jadi bukan hanya Tampil nyanyi dong, kemudian hilang di balik backstage.
“ Ingat Ini CUMA OPINI, bukan MEMBUAT Sebuah BAHAN perdebatan”
   



Category: 0 komentar

Artikel tentang Politik

‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’. Ingatkah kalimat itu?  Yap.. tentu saja pancasila sila ke-5. Semua pasti sudah tau kalau pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Sebelumnya, apa maksud dari dasar tersebut? Negara layaknya sebuah bangunan. Yang harus melindungi penghuninya dari segala kemungkinan yang ada. Pancasila adalah sebuah dasar dari suatu negara. Apabila sebuah negara tidak punya dasar yang kuat, maka tidak akan jadi suatu negara tersebut. Pasti akan terjadi banyak kesenjangan, kontroversi, dan masalah lainnya. Jadi, keberadaan pancasila sangatlah penting bagi Indonesia.
 Lalu, bagaimana dengan petinggi negeri kita? Korupsi, menindas rakyat kecil, nepotisme, lalu apa lagi? Tak pedulikah mereka pada rakyat kecil yang ada di negara ini? Ada saja kasus yang membuat masyarakat geger. Entah pertengkaran para petinggi menempati kedudukan, korupsi, karuptor kabur ke luar negeri.. sedangkan rakyat sendiri? Tak jarang mereka kelaparan, dituduh melakukan kejahatan karna mereka tak berkedudukan, dan masih banyak lagi. Tak ingatkah para petinggi negeri tentang perjuangan, pengorbanan, darah, airmata yang telah pahlawan beri untuk negeri ini? Ingatkah tentang sulitnya memperjuangkan tegaknya bendera Indonesia berkibar sampai hari ini. Lalu, apa arti perjuangan itu? Haruskah darah dan airmata terbuang percuma?
Coba, kita bisa lihat kasus yang sempat meng-gegerkan masyarakat. Pada 21 April 2011, Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Sekretaris Menteri Pemuda dan Olah Raga Wafid Muharam, pejabat perusahaan rekanan Mohammad El Idris, dan perantara Mindo Rosalina Manulang karena diduga sedang melakukan tindak pidana korupsi suap menyuap. Penyidik KPK menemukan 3 lembar cek tunai dengan jumlah kurang lebih sebesar Rp3,2 milyar di lokasi penangkapan. Keesokan harinya, ketiga orang tersebut dijadikan tersangka tindak pidana korupsi suap menyuap terkait dengan pembangunan wisma atlet untuk SEA Games ke-26 di Palembang, Sumatera Selatan. Mohammad El Idris mengaku sebagai manajer pemasaran PT Duta Graha Indah, perusahaan yang menjalankan proyek pembangunan wisma atlet tersebut, dan juru bicara KPK Johan Budi menyatakan bahwa cek yang diterima Wafid Muharam tersebut merupakan uang balas jasa dari PT DGI karena telah memenangi tender proyek itu.

Category: 0 komentar

Rois Mustadh'afin




Saya Rois Mustadh’afin, yang biasa dipanggil Rois. Saya lahir di Surakarta, 6 Oktober 1997. Saya tinggal di Jalan Tambing No. 13 Pucangsawit Rt 03/03 Jebres, Surakarta. Saya anak kedua dari 3 bersaudara, saya mempunyai kakak perempuan dan adik perempuan. Nama kakak saya Astrid Syifa Fajri Ati dan nama adik saya Venus Nur Fatimah.
Hobi yang biasa saya lakukan adalah main musik, kadang-kadang jika ada waktu luang biasanya saya akan main gitar. Saya kurang senang untuk membaca buku apalagi untuk menghafalkan. Saya lebih memilih untuk menghitung daripada menghafalkan. Saya juga sering berkumpul dengan teman-teman SD muha yang dulu bersekolah bersama, sering juga kami pergi bersepeda bersama untuk menghibur dan mempererat persahabatan kita.
Saya orang yang suka bercanda. Cita-cita saya menjadi seorang dokter yang sukses dan alasan saya masuk SMAN 3 Surakarta karena sejak dulu SD saya ingin menjadi pelajar SMAN 3 Surakarta. Selain sekolahnya yang dekat dengan rumah, SMAN 3 Surakarta juga termasuk SMA terpandang di Surakarta. Banyak pelajar yang lulus dari SMAN 3 Surakarta diterima di Perguruan Tinggi yang baik.

Category: 0 komentar

Just the Youngster Ideas

Just the Youngster Ideas
Hidup seperti teka-teki yang harus kita mainkan setiap hari. Tak pernah bisa ditebak. Mungkin manusia hanya diberi sedikit akal, rasa, dan karsa untuk mengetahui sebagian tentang dunia ini. Sebagian lainnya masih dirahasiakan oleh Allah. Dahulu, kita tidak pernah membayangkan akan menikmati kecanggihan teknologi seerti sekarang ini. Semua terasa sangat luar biasa. Berasal dari setitik harapan dan imajinasi yang datang dari nenek moyang kita.  Mereka berusaha keras untuk melepaskan belenggu kehidupan sederhana yang sangat menyiksa mereka. Sehingga terciptalah penemuan besar yang berdampak besar bagi kehidupan manusia di muka bumi ini. Kita patut bersyukur sekaligus malu karena saat ini kita telah banyak menyalahgunakan penemuan besar mereka.
Aku yakin mereka pasti sedih melihat perbuatan kita ini. Sebagai seorang pemudi, saya mempunyai  mimpi besar. Bermula dari sebuah kejujuran yang menjadi pedoman saya untuk mencari jati diri di masa remaja ini yang pastinya banyak mendapat tantangan dari banyak orang seumuran saya. Saya belajar banyak hal dari sebuah pengorbanan, kerja keras, kesederhanaan, dan kejujuran. Saya tidak pernah bermimpi menjadi penguasa dunia. Karena saya yakin saya bisa lebih dari orang yang menjadi penguasa dunia saat saya bisa menaklukkan diri saya sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mungkin saja imajinasi yang saya renungkan setiap hari di sudut kamar tidak akan dianggap masuk akal. Karena ini sungguh gila dan memang tidak masuk akal. Saya sangat ingin memberikan perubahan di dunia ini karena saya rasa dunia ini sedang menderita sakit yang cukup parah. Sakit yang dunia ini derita merupakan hasil dari ulah yang kita lakukan.
Pertama, saya ingin dunia ini kembali seperti dulu, seperti 50-100 tahun yang lalu. Dimana pepohonan masih rindang dan hijau. Dimana ekosistem dan biota laut masih lengkap dan alami. Dimana belum ada cerobong asap yang berdiri dengan angkuh untuk menyiksa paru-paru manusia. Dimana udara masih bersih, dan juga iklim masih sangat menyayangi sahabatnya, manusia. Juga manusia masih menggunakan kendaraan tradisional yang tidak akan mungkin mencemari lingkungan. Saya turut berduka cita atas keadaan alam yang semakin hari kian terpuruk. Terutama tentang perkampungan kumuh di pinggir sungai, masalah penanganan sampah di sekitar kota, kesadaran manusia tentang pencemaran sampah di darat maupun laut. Bagaimana jika seminggu sekali dijadikan hari nasional untuk diberlakukannya peraturan membersihkan sampah di lingkungan sekitar kita. Setiap orang wajib bertanggung jawab atas lingkungan di sekitarnya pada hari itu. Pejabat sampai rakyat kelas bawah pun harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Setiap orang yang masih memiliki cukup tenaga harus membersihkan sampah di sungai, selokan, lautan dengan bergotong royong. Apabila setiap orang tidak bersedia tanpa alasan tertentu, maka akan dijatuhi sanksi tersendiri.
Kedua, saya ingin KKN dihapuskan dari dunia ini, terutama di Indonesia sendiri yang dengan bangga masih menyangga titel salah satu negara terkorup di dunia. Korupsi selama ini sudah sangat menyengsarakan rakyat. Yang miskin akan semakin miskin, dan yang kaya semakin kaya. Membungkam pelan-pelan hak yang seharusnya disuarakan oleh rakyat Indonesia. Memupus pelan-pelan harapan rakyat Indonesia untuk selangkah lebih maju. Masih begitu banyak orang-orang yang hidup di daerah terpencil yang belum bisa menikmati apa arti hidup sesungguhnya. Mereka semua terkekang oleh jerat korupsi yang dilakukan petinggi kelas atas. Mereka sudah merampas secara laten hak yang dimiliki oleh rakyat kelas bawah. Korupsi sama saja menikam saudara-saudara kita dari belakang. Itu sangat menyakitkan dan tidak manusiawi. Koruptor-koruptor harus dihukum di sebuah pulau terpencil dan tidak berpenghuni. Disana mereka akan di didik untuk bertanggung jawab dan menghargai kehidupan. Dengan demikian mereka akan merasa jera melakukan hal tersebut.
Ketiga, mengenai pendidikan. Jika kita perhatikan benar-benar, sudah layakkah pendidikan di Indonesia?
Menurut saya pribadi, pendidikan di Indonesia masih sangat jauh dari kata layak. Masih banyak orang Indonesia yang masih tersisihkan. Padahal jika sekian banyak individu yang tersisihkan itu diberi kesempatan yang besar untuk mengembangkan potensinya, maka mereka bisa menjadi orang yang sangat berpengaruh bagi bangsa ini. Lagi-lagi mereka tidak mendapatkan hak untuk diberikan pendidikan yang setara. Justru mereka malah lebih memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan karena kesulitan ekonomi yang menjerat mereka. Jika banyak orang yang berpikir untuk mau terjun langsung ke desa-desa terpencil dan mengajar disana, tentu keadaan pendidikan Indonesia tak akan seburuk seperti sekarang ini. Pemimpin negara dan petinggi lain seharusnya juga memperhatikan hal sekecil apapun dengan kunjungan-kunjungan rutinnya ke daerah-daerah. Jangan cuma melakukan kunjungan ke luar negeri dan kota-kota besar saja yang memiliki fasilitas serba mewadahi. Mereka juga butuh perhatian dan kasih sayang seperti orang-orang lain di kota besar. Jika kita melihat sistem pendikan di negara-negara maju, mereka lebih condong untuk mengoptimalkan kemampuan vokasional maupun akademik masing-masing orang di sekolah khusus bidangnya. Setiap anak bisa terdeteksi di bidangnya masing-masing dengan cara tertentu. Jauh berbeda dengan Indonesia yang menuntut semua pelajar untuk menguasai semua pelajaran. Akibatnya, setiap individu kurang bisa mengoptimalkan kemampuannya yang berpotensi besar.
Keempat, andaikan saja di setiap ruas jalan di seluruh Indonesia diberikan kotak saran yang setiap empat hari sekali dikumpulkan untuk disetorkan ke lembaga baru yang bertugas untuk menampung aspirasi-aspirasi rakyat Indonesia secara khusus. Ini nantinya akan digunakan untuk bekal pembangunan Indonesia yang lebih baik. Atau kalau mungkin, orang-orang boleh menyampaikan aspirasinya dengan kata-kata yang sopan dan tidak mengandung SARA melalui media sosial di website lembaga tersebut. Pemerintah juga harus berbesar hati untuk mempertimbangkan kritik dan saran dari seluruh rakyat Indonesia.
Kelima, perlu adanya pembatasan penyempitan lahan persawahan untuk pembangunan perumahan. Undang-undang yang berkaitan dengan hal itu harus ditegakkan. Meskipun akan menuai banyak kontroversi, tapi jika hal tersebut dibiarkan terus-menerus, Indonesia akan menjadi negara miskin yang terus mengimpor beras dari negara lain. Kalau tidak ada solusi lain, seperti penanaman padi secara hidroponik di lahan sempit dan bertingkat, maka mau tidak mau peraturan tersebut harus ditegakkan.
Keenam, saya ingin menyampaikan permintaan maaf, apabila di dalam opini saya ini mengundang banyak kontroversi karena menyinggung pihak-pihak tertentu. Sebenarnya masih banyak hal yang ingin saya utarakan. Namun, tidak dapat saya tuliskan disini. Dulu, orang dilarang beropini melalui media sosial, tapi saya hanya seorang remaja yang ingin mengutarakan pemikiran yang selama ini saya pendam sendiri. Jadi dengan permintaan maaf ini saya minta orang yang membaca tulisan ini agar berbesar hati dan tidak merasa tersinggung. Terima Kasih. :D

Category: 0 komentar

Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah Dan Kaitannya Dengan Kemerdekaan RI

Perkembangan globalisasi ditandai dengan kuatnya pengaruh lembaga-Iembaga kemasyarakatan internasional, negara-negara maju yang ikut mengatur percaturan perpolitikan, perekonomian, sosial budaya dan pertahanan dan keamanan global. Kondisi ini akan menumbuhkan berbagai konflik kepentingan, baik antar negara maju dengan negara-negara berkembang maupun antar sesama negara berkembang serta lembaga-Iembaga internasional. Disamping hal tersebut adanya issu global yang meliputi demokratisasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional.
Globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang informasi, komunikasi dan trnasportasi, sehingga dunia menjadi transparan seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal batas negara. Kondisi yang demikian menciptakan struktur baru yaitu struktur global. Kondisi ini akan mempengaruhi struktur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia, serta akan mempengaruhi juga daiam berpola pikir, sikap dan tindakan masyarakat Indonesia sehingga akan mempengaruhi kondisi mental spiritual bangsa Indonesia.
Dari uraian tersebut di atas, bahwa semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual yang melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa Perjuangan Fisik. Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai dengan bidang tugas dan profesi masing-masing yang dilandasi nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia, sehingga memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam rangka Perjuangan Non Fisik sesuai bidang tugas dan profesi masing-¬masing wawasan atau cara pandang bangsa Indonesia yaitu wawasan kebangsaan atau Wawasan Nasional yang diberi nama Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dari setiap aspek kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan nasional. Sedang hakekat Wawasan Nusantara adalah keutuhan Nusantara atau Nasional dengan pengertian cara Pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup Nusantara dan demi kepentingan nasional.
Atas dasar pemikiran dari perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai semangat perjuangan yang dilaksanakan dengan perjuangan Fisik dan wawasan Nusantara yang merupakan pancaran nilai dari ideoiogi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga dalam mengisi kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai bidang tugas dan profesi masing-masing dj dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cila dan tujuan nasional.
Dengan demikian anak-anak bangsa sebagai generasi penerus akan memiliki pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang tercermin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta tidak akan mengarah ke disintegrasi bangsa, karena hanya ada satu Indonesia yaitu NKRI adalah SATU INDONESIA SATU.

source :
http://priambodo666.wordpress.com/2010/03/30/perjuangan-bangsa-indonesia/

Category: 0 komentar

DIMENSI PUTIH-BIRU


Sebenarnya belum lama aku meninggalkan wiyata madya ini. Baru sekitar dua bulan lalu aku dilepas dari perindukanku di Masa Putih-Biru. Semua aspek perasaan yang berbau ‘galau’ telah merasuk, menusuk dan mulai meracuni batinku. Hingga sakitnya ku rasakan di sekujur tubuh dan mencapai kulminasi di otakku yang hampir meledak oleh serangan rindu.
RINDU….OOOOHH RINDU. Rasanya baru kemarin aku menyandang seragam Putih-Merah. Putih yang kusam dan Merah yang pudar. Rasanya baru kemarin aku merasakan indahnya masa kanak-kanak yang bebas menari-bersenandung sesuka hati, bebas berlari ke manapu arah pergi, tanpa pikir panjang dan tak peduli haling-rintang. Serasa benar-benar tak punya dosa ketika melakukan sesuatu yang kadang mlenceng dari etika. Memang seperti inilah masa kanak-kanak, dan sungguh TUHAN Maha Adil bagi umat manusia yang telah menciptakan hidup dengan pemikiran yang bertahap.
Dan ketika kita telah melewati satu tahapan tadi, maka untuk selanjutnya kita akan mulai mencicipi tahap cikal kematangan dan berpikir rasional. Ya….masa itu akan kita tempuh ketika kita mulai menjajaki Dimensi Putih-Biru. Satu sisi ruang kehidupan penuh warna yang penuh dengan hal baru. CINTA….SAHABAT….LOYALITAS… KEBERSAMAAN….PERTIKAIAN….BENCI….GALAU. Itulah beberapa dari sekian banyak aspek perasaan yang mulai muncul pada tahapan ini.
Mmmmmm….ya..aku masih sangat teringat ‘mula-buka’ ku dalam Dimensi Putih-Biru. Aku yang dulu masing kurus kering kerontang, dengan wajah yang pas-pasan, berambut cepak dan berjalan dengan tapak-tapak kecil berselimut keraguan dan ketakutan. Sekolah itu….SMP Negeri 1 WONOGIRI.
Saat itu aku masuk dalam peradaban kelas RSBI 7E, kelas pertama ku pada masa penjajakan yang penuh dengan orang-orang super kocak. Awalnya sih memang malu-malu, tapi lama-lama juga mau…mau kenalan maksudnya. Di kelas ini dapat dilihat dengan jelas artistik dari wajah-wajah siswa baru yang sarat akan keanekaragaman. Ada cewek yang putih-manis, ada cewek yang putih-cantik, ada cowok yang putih-handsome, ada pula cowok yang item-nganyelke tambah “methisil”. Haduuuhh…haduuhh. Meski begitu, peradaban ini akan selalu terkenang dalam sisi kecil ruang hati ini.
Pada tahun-tahun berikutnya aku masuk dalam peradaban RSBI 8C dan RSBI 9B. Memang cukup berat permulaan menjajaki fase ini. Tapi setelah berjalannya waktu semua bisa stabil dengan sendirinya. Lika-liku pun mulai kuhadapi : mulai dari kerasnya persaingan di bidang akademik, padatnya jadwal ekstrakulikuler dan masuknya aku dalam hamparan CINTA. Hmmmmmm…ya begini lah keseharian anak sekolah. Tak pernah bisa terlepas dari hal-hal tadi.
Pengalaman dan pemikiranku pun mulai berkembang ketika aku mengikuti Pramuka Penggalang. Memang sih kegiatannya cukup berat, menguras tenaga dan pikiran. Tapi semua itu dalam rangka pembentukan karakter menjadi anak bangsa yang belajar dewasa dan cinta Indonesia. Menurutku, semua kegiatan Pramuka itu positif. Segala aspek yang menyangkut Ketuhanan dan kehidupan manusia terangkum dalam satu wadah ini.
Dan satu yang tak pernah aku lupakan. Pembina Pramuka Putra SMP Negeri 1 WONOGIRI. Kakak Dwi Martanto, SE. Dia adalah bapak, sahabat, kakak dan saudara yang selalu ada dalam suka-dukaku. Dial ah seorang yang tak pernah lelah memotivasi dan mendorongku. Dia selalu membombongku ketika aku tersendat batu hingga terkapar. Dia selalu hadir dalam canda-tawa-bahagiaku. Sungguh, tak akan pernah bisa aku melupakan dia dan semua yang telah dia berikan kepadaku dan teman-teman.
Waktupun terus bergulir. Setelah UN selesai, teman-teman semuanya sibuk mencari SMA pilihan. Segalanya mulai terasa berbeda, ada sesuatu yang pudar bahkan hilang. Apalagi setelah Acara Pelepasan. Dibalik kegembiraan kelulusan dan pengumuman SMA, ada sesuatu yang begitu mengganjal dalam hatiku. Hmmmmmm semua benar-benar telah berbeda. Sungguh beratnya melepas dimensi ini, aku pun juga tak tau mengapa. Yang jelas dimensi ini menuntun ku untuk berubah dan membawa dalam perubahan yang lebih baik. Begitu banyak pelajaran yang kudapat dalam Dimensi Putih-Biru ini.
Kini tibalah waktu kita untuk berpacu dengan jenjang pendidikan lanjutan.
Dan yang pasti, aku akan merindukan mereka semua, Bapak-Ibu Guru…sahabat-sahabatku…semuuuuaaaanya.
I MISS YOU SO MUCH ALL MY FRIENDS JUNIOR HIGH SCHOOL 1 WONOGIRI.
THANK’S A LOT AND I LOVE LOVE LOVE YOU ALL J
Category: 0 komentar